Tags
hari ini, hari ulang tahun keponakan gw yang paling bungsu, namanya keisha bilqis syuhada. saat dia lahir hari ini 19 april, lima tahun silam, tadinya mau dikasi nama depan kesya, kata gw ke kaka gw sounds better keisha than kesya, jadilah nama depannya keisha, sedangkan untuk bilqis syuhada didepannya gw ga punya peranan apapun atas namanya.
anyway ada satu hal yang dipelajari gw hari ini saat perayaan ultahnya ponakan gw yang dipadati oleh anak-anak kecil dari SD kebawah. satu hal tersebut adalah bahwa anak kecil (definisinya apa ya, let say dibawah umur 13 tahun) sangat mudah untuk tertawa, bahkan untuk hal-hal yang sesimpel mungkin. mereka tertawa dan tertawa dengan interval yang pendek dan kontinu. sebentar-bentar ketawa, entah ada aja yang bikin ketawa. dan percayalah teman, tertawa itu menular, dia ga kenal umur, tempat, waktu, apalagi status sosial. saat anak kecil itu tertawa, hal tersebut menular ke orang dewasa sekitarnya, termasuk saya tentunya.
mungkin orang dewasa (definisi dewasa apa ya, lets say diatas 21 tahun, karena sudah cakap hukum) udah gak punya interval atau kontinuitas ketawa seperti itu, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. (dont know why,,, ask ur self,,,)
apakah orang dewasa memang tertawa lebih sedikit, ataukah mereka perlahan sudah lupa cara untuk tertawa (banyak).
yah, setidaknya kalo kita lupa cara untuk tertawa (baik banyak ataupun sedikit), mungkin bisa belajar cara tertawa kembali ke anak-anak kecil ini.
*tertawalah sebelum tertawa itu dilarang -warkop DKI-